Welcome

Welcome

Minggu, 30 Maret 2014

Hai, Apa Kabar Lingkungan(ku)?

Sungguh sedih melihat keadaan lingkungan kita saat ini. Baik yang disekitar kita, maupun yang jauh disana. Bumi ini sudah tua. Sudah tidak dapat lagi menanggung kerusakan-kerusakan alam. Seandainya lingkungan dapat berbicara, apa ya yang akan mereka katakan?

Alam di Kota Solo *1

Sedari dulu pemerintah Indonesia telah memasang peraturan yang baik tentang lingkungan. Tak usah jauh-jauh, hal kecil seperti 'buang sampah pada tempatnya' saja terkadang hanya sekedar peraturan. Bahkan, banyak orang yang menganut paham 'peraturan dibuat untuk dilanggar'. Mungkin seharusnya orang seperti itu di rehabilitasi ya, hehe. Setiap tahunnya jumlah sampah selalu naik, hingga petugas pun kewalahan untuk mengolahnya. Anehnya, ketika banjir besar datang, mereka tetap mengutuk para pejabat tinggi. Tak terlintaskah di pikiran mereka untuk introspeksi diri? Jangan pula mempertanyakannya pada Tuhan. Bumi menjadi seperti ini bukan karena Tuhan. Tapi karena ulah manusia sendiri. Penghuni tetap di Bumi, malah membunuh Bumi secara perlahan.

Tumpukan sampah yang terus bertambah setiap tahunnya *2

Musibah yang baru-baru saja terjadi di tanah air kita adalah kabut asap tebal di Riau. Penyebab asap apa? Kebakaran Hutan. Kebakaran Hutan penyebabnya apa? Ya Manusia! Mana mungkin hewan atau tumbuhan dapat melakukan hal tersebut? Bisa saja manusia mengelak itu semua dapat terjadi karena perubahan cuaca yang drastis. Tetapi, jika saja kita dapat menjaga hutan dengan baik, hal buruk mungkin takkan terjadi pada hutan. Janganlah usik hutan, jangan tebang pohon-pohonnya. Hutan adalah ciptaan Tuhan, kita harus bisa menjaganya dengan sebaik mungkin.

Kabut Asap yang menyelimuti Riau akibat Kebakaran Hutan *3

Blogger Peduli Lingkungan

Saya adalah seorang Ibu Rumah Tangga beranak 1. Kegiatan saya sehari-hari tidak lepas dari mengurus suami, anak dan rumah. Setelah semua pekerjaan beres, terkadang saya menulis blog. Ya, bisa disebut saya Blogger yang Peduli Lingkungan. Tidak percaya? Ini buktinya. Saya memiliki sedikit halaman kecil di depan rumah saya. Di halaman saya, cukup banyak ditumbuhi tanaman. Ada pohon Belimbing, Lidah Buaya, tumbuhan rambat, dan banyak tumbuhan lainnya. Saya biarkan tumbuh apa adanya. Dengan adanya tumbuhan di sekitar rumah, membuat rumah tampak asri dan terasa segar setiap pagi atau setelah hujan turun. Hampir setiap pagi, saya menyiraminya. Dan saya pun menyiraminya tidak dengan air baru dari keran lho, tetapi dari tampungan air hujan yang saya tampung diluar. Tujuannya, agar saya bisa menghemat air. Kan sayang lingkungan :P Saya tidak lulus dari sekolah atau perguruan tinggi yang berhubungan dengan pertanian. Tetapi, saya menyukai hal-hal yang berbau menanam berdasarkan tanaman-tanaman yang tumbuh dengan sendirinya di halaman depan rumah saya. Intinya, hal itu menjadi hobi baru saya deh, hihi.

Tanaman-tanaman yang saya tanam sendiri di depan teras rumah saya

Tanaman-tanaman yang cukup besar di halaman depan rumah saya

Ada baiknya di setiap rumah di sisakan sedikit lahan yang permukaannya tanah, agar suatu saat bisa tumbuh satu tanaman atau bahkan lebih. Jika kita tidak bisa menyelamatkan lingkungan diluar sana, kita bisa menambah lingkungan alam yang segar dan baru dengan yang ada di sekitar kita. Tapi saran saya, jika yang tumbuh adalah rumput, lebih baik rumput tersebut diganti dengan tanaman lain. Karena selain lebih indah, tanaman selain rumput pun tidak membutuhkan banyak air seperti rumput. Kita bisa sekalian menghemat air, bukan? Ngomong-ngomong tentang menghemat air, menggunakan gelas saat menggosok gigi pun dapat lebih menghemat air lho!

Yuk, menjadi orang  pertama yang peduli lingkungan! Hal kecil tapi baik, akan bisa mengubah keadaan lingkungan kita. Lingkungan yang bersih dan sehat, untuk siapa lagi kalau bukan untuk kita? Dari kita dan untuk kita ;)

Sumber Foto:
*1 >> klh.solokkota.go.id
*2 >> kegilaanku.wordpress.com
*3 >> nasional.news.viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar